1.Very toxic (sangat beracun)
 Huruf kode: T+

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:LD50 oral (tikus) ≤ 25 mg/kg berat badan,LD50 dermal (tikus atau kelinci) ≤ 50 mg/kg ,berat badan,LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L,LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap ≤ 0,50 mg/L. Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzenedan atripin
2.Toxic (beracun)
 Huruf kode: T

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat
menyebabkankerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:LD50 oral (tikus) 25
 
200 mg/kg berat badanLD50 dermal (tikus atau kelinci) 50
 
400 mg/kg berat badanLC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25
 
1 mg/LLC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50
 
2 mg/LFrase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25Bahan dan formulasi yang memiliki sifatKarsinogenik (Frase-R :R45 dan R40)Mutagenik (Frase-R :R47)Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atauSifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48)

ditandai dengan simbol bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T.
 Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jikamasuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) danbenzene (toksik, karsinogenik).
3.Harmful (berbahaya)
 Huruf kode: Xn


Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak
kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), ataukontak dengan kulit.Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat badanLD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat badanLC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1
 
5 mg/LLC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2
 
20 mg/LFrase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22Bahan dan formulasi yang memiliki sifatKarsinogenik (Frase-R :R45 dan R40)Mutagenik (Frase-R :R47)Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atauSifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R:R48)
yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan
kode huruf Xn.Bahan-bahan yang dicurigai memilikisifat karsinogenik,
 juga akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn, bahan
pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan R43)
diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful substances’dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’ dan
kode huruf Xi.Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker denganprobabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilenglikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances)
‘tissue destroying substances’ meliputi sub
-grup bahan korosif (corrosive substances) danbahan iritan (irritant substances)
4.Corrosive (korosif)
 Huruf kode: C
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karenakarakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupunbasa seperti larutan NaOH (>2%).
5.Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan
inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam danbasa encer.
6.Bahan berbahaya bagi lingkungan
Huruf kode: N

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan
efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih(air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi Frase-Runtuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan,dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.
7.Inflammable substances (bahan mudah terbakar)Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahanamat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudahterbakar (highly flammable substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances) jugatermasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbolbahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
8. Explosive (bersifat mudah meledak)
 Huruf kode: E
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ,,explosive“ dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigenatmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskandengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapatditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Dilaboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahanpereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jikabereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerjadengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun
keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijagasekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
9. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
 Huruf kode:F+

Bahan- bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “
merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didihrendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupagas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawahkondisi normal.Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
10. Highly flammable (sangat mudah terbakar)
 Huruf kode: F

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya
‘highly flammable’ adalah subyek untuk
self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gasyang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapatmenjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
 Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R1 1Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang seringdigunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.
11.Flammable (mudah terbakar) Huruf kode: tidak adaTidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasib
ahaya ‘flammable’. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan
+55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable)Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin.Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifattoksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi jangka panjang. Suatuparameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat adalah harga LD50 nya yangditentukan dalam percobaan pada hewan uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yangmematikan dalam mg per kg berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewanuji, antara 14 hari setelah one single administration. Akibat desain uji orang dapatmembedakan antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan digesti melalui sistemgastrointestinal, seta LD50 dermal untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit).Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi yang mematikan (lethal concentration)LC50 pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L)yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi.Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun(very toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmfulsubstances)
12. Oxidizing (pengoksidasi)

 Huruf kode: O


Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R  untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.

13.
 



Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan laboratorium kimia yang berbahan gelas yang akan digunakan pada Praktikum Kimia Dasar. yaitu :

1. Labu ukur
          Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.

3. Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.

4. Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.

5. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
6. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
   7. Tabung Reaksi
    Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia
   dalam jumlah sedikit.

.
     8. Spatula
 Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal.


9. Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.

10. Pipet Pasteur (Pipet Tetes)
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
11. Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.
                                   
12. Pipet Gondok
Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
13. Buret
Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

14.Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

 

About Me

Chemistry Blog
Lihat profil lengkapku